Gejala Penyakit Parkinson Dan Ciri-Cirinya

Mari sekarang kita bahas apa itu penyakit Parkinson. Parkinson adalah salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan pada organ otak, terutama pada bagian sistem syaraf pusat otak manusia yang mengalami kemunduran. Hampir di seluruh bagian daerah di dunia, penyakit Parkinson menyerang banyak orang, bahkan para penderita Parkinson pria dan wanita hampir berimbang. Penyakit Parkinson biasanya dimulai antara usia 50 dan 65, menyerang sekitar 1 % dari seluruh populasi. Penyakit Parkinson lebih sering dialami oleh pria dibandingkan wanita,


Penyakit Parkinson

Berikut ini adalah tanda awal penyakit Parkinson, yaitu:

Hilangnya indera penciuman
Hilangnya bau kerap diikuti dengan hilangnya rasa. Dopamin adalah pengantar kimia yang membawa sinyal antara otak dan otot dan saraf di seluruh tubuh. Jika sel yang memproduksi dopamin terganggu, maka indera penciuman menjadi terganggu, dan pesan seperti isyarat bau tidak sampai. Misalnya: seseorang mengatakan mereka berada di pesta dan semua orang berkomentar tentang seberapa kuat parfum salah seorang wanita, namun oramg itu tidak bisa mencium baunya.

Sulit tidur
Ahli saraf tetap waspada terhadap kondisi tidur cepat yang dikenal sebagai rapid eye-movement behavior disorder (RBD). Orang dengan RBD mungkin berteriak, menendang, atau menggemeretakkan gigi mereka. Mereka bahkan dapat menyerang pasangan tidur mereka. Sebanyak 40 persen orang dengan RBD akhirnya mengembangkan Parkinson paling tidak 10 tahun kemudian.
Dua masalah tidur lainnya yang umumnya berkaitan dengan Parkinson adalah sindrom kaki gelisah (kesemutan atau rasa tusukan di kaki dan perasaan bahwa Anda harus memindahkan mereka) dan tiba-tiba berhenti bernapas sejenak saat tidur (sleep apnea).
Tidak semua pasien dengan kondisi ini memiliki Parkinson, tapi sejumlah besar pasien Parkinson–hingga 40 persen dalam kasus sleep apnea–memiliki kondisi ini.
Mengalami sembelit dan problem berkemih
Salah satu tanda awal yang paling umum dari Parkinson–dan yang paling diabaikan karena ada banyak kemungkinan penyebab–adalah sembelit dan kentut. Ini hasil dari penyakit Parkinson yang mulai mempengaruhi sistem saraf otonom, yang mengatur aktivitas otot halus seperti yang bekerja perut dan kandung kemih. Usus dan kandung kemih dapat menjadi kurang sensitif dan memperlambat proses pencernaan keseluruhan.
Salah satu cara untuk mengenali perbedaan antara sembelit biasa dan sembelit disebabkan oleh Parkinson adalah bahwa yang terakhir sering disertai dengan perasaan kenyang, bahkan setelah makan sangat sedikit.
Kurangnya ekspresi wajah
Kehilangan dopamin dapat mempengaruhi otot-otot wajah, membuat mereka kaku dan lambat dan mengakibatkan kurangnya karakteristik ekspresi. Beberapa orang menyebutnya sebagai wajah batu atau wajah poker.

Nyeri pada leher
Tanda ini sangat sering terjadi pada wanita, setelah mengeluhkan tremor dan kekakuan. Nyeri leher ini sifatnya terus berlanjut, tidak seperti kram otot biasa yang hilang setelah satu atau dua hari. Pada beberapa orang, muncul mati rasa dan kesemutan.

Lambat saat menulis
Salah satu gejala Parkinson, yang dikenal sebagai bradykinesia, adalah perlambatan dan hilangnya gerakan spontan dan rutin. Tulisan tangan adalah salah satu tempat yang paling umum untuk mengenai tanda bradykinesia.
Mencuci dan berpakaian juga digunakan untuk menandai kemunculan bradykinesia. Seseorang mungkin butuh waktu lama untuk berdandan atau berurusan dengan ritsleting dan pengencang lainnya.

Perubahan suara
Suara mulai berubah, sering menjadi jauh lebih lembut dan lebih monoton. Ini adalah tanda yang sering dilupakan dokter yang mendiagnosis seseorang dengan penyakit ini. Otot-otot wajah yang kaku membuatnya lebih sulit mengatakan sesuatu dengan jelas. Beberapa pasien mulai mengalami kesulitan membuka mulut mereka.

Lengan tidak berayun bebas
Lengan tak bisa direntangkan dengan bebas sehingga untuk meraih vas bunga di rak tertinggi akan mengalami kesulitan. Bisa juga, salah satu lengan tak bebas berayun seperti lengan lainnya.

Berkeringat secara berlebihan
Ketika Parkinson mempengaruhi sistem saraf otonom, ia kehilangan kemampuannya untuk mengatur tubuh, yang dapat menyebabkan perubahan pada kulit dan kelenjar keringat. Beberapa orang menemukan diri mereka berkeringat secara tak terkendali ketika tidak ada alasan yang jelas, seperti panas atau kecemasan. Bagi seorang wanita, serangan ini kabur dengan gejala menopause. Istilah resmi untuk gejala ini adalah hiperhidrosis.

Perubahan suasana hati dan kepribadian
Para ahli tidak yakin mengapa, tapi ada berbagai perubahan kepribadian terkait dengan yang datang dengan Parkinson, termasuk kecemasan diucapkan dalam situasi baru, penarikan sosial, dan depresi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa depresi pada seseorang yang sebelumnya tidak mengalaminya adalah tanda pertama pada kebanyakan pasien Parkinson.

Gejala penyakit Parkinson:

Gejala dari Penyakit Parkinson merupakan akibat dari degenerasi sel saraf dopaminergik yang berada di area substansia nigra, bagian dari otak yang mengontrol dan mengatur gerakan tubuh. Gejala-gejalanya antara lain otot yang bergetar (tremor), gerakan yang melambat (bradikinesia), kekakuan otot (rigiditas) dan gangguan berjalan atau masalah keseimbangan.
Sejalan dengan berlangsungnya penyakit, gejala-gejala ini biasanya semakin memburuk dan mempengaruhi kemampuan pasien untuk bekerja dan menjalankan fungsinya.
Berikut ini adalah 4 gejala utama dari penyakit PD (Parkinson Disorder) atau bisa disingkat “TRAP”, yaitu:

Tremor
Tremor Istirahat (Rest Tremor) yang khas ini merupakan gejala yang paling jelas, sering terdapat pada awal penyakit dan mudah diidentifikasi oleh penderita maupun keluarganya sendiri. Rest tremor ini bersifat kasar (kurang lebih 4 siklus/detik), dan gerakannya seperti memulung pil (pill-rolling) atau seperti menghitung uang logam. Tremor dapat dimulai dari satu ekstremitas saja pada awal gejala dan dapat menyebar sehingga mengenai seluruh anggota tubuh (lengan, rahang, lidah, kelopak mata, tungkai) bahkan juga suara. Tremor ini berupa gerakan getar yang biasanya muncul pada gerak tangan, lengan, atau tungkai saat rileks. Misalnya saat memegang koran atau gagang telepon.
Tremor dapat menghilang jika otot berelaksasi total ataupun dengan melakukan gerakan. Faktor fisik dan emosi dapat mencetuskan timbulnya tremor ini. Ada jenis tremor yang lainnya dengan frekuensi 7-8 siklus/menit. Tidak seperti yang 4 siklus/menit, tremor ini dapat tetap ada pada gerakan penderita dan tidak berhubungan dengan posisi diam dari anggota gerak (bukan rest tremor) dan lebih mudah hilang pada posisi otot yang relaksasi. Pasien bisa menampakkan gejala kedua tremor ini atau hanya salah satunya.
Pada awalnya tremor terjadi pada satu tangan, akhirnya akan mengenai tangan lainnya, lengan dan tungkai. Tremor juga akan mengenai rahang, lidah, kening, dan kelopak mata. Biasanya penderita mengeluh tangannya bergetar saat beristirahat, namun tidak saat melakukan aktivitas. Tremor yang terjadi pada kepala menyebabkan kepala menggeleng, mulut membuka menutup, dan lidah terjulur tertarik tarik.
Tremor juga akan muncul atau bertambah berat pada keadaan stres. Saat konsentrasi pun bisa muncul gejala tremor, namun pada saat tidur lelap gejala ini tidak muncul. Pada kondisi lanjut, tremor juga akan muncul meski sedang beraktivitas.

Rigiditas
Rigiditas: kekakuan; peningkatan tonus otot. Dikombinasikan dengan rest tremor, kekakuan ini menghasilkan fenomena ‘cog-wheel’ atau roda gigi saat ekstremitas digerakkan secara pasif. Hal ini juga sangat jelas dapat dirasakan dengan cara mempalpasi otot pasien bahkan pada keadaan rileks dan rasa ingin jatuh.
Rigiditas, yang didefinisikan sebagai tahanan terhadap gerakan pasif sehingga apabila persendian penderita digerakkan orang lain, akan terasa seperti “roda gigi”. Penderita mengeluh otot kaku, nyeri sendi, dan lelah. Keadaan ini terkadang menyerupai gejala rematik. Postur tubuh dapat menjadi membungkuk ke depan. Pada keadaan yang lanjut gerakan sendi bisa menjadi terbatas.
Rigiditas disebabkan oleh peningkatan tonus pada otot antagonis dan otot protagonis dan terdapat pada kegagalan inhibisi aktivitas motoneuron otot protagonis dan otot antagonis sewaktu gerakan. Meningkatnya aktivitas alfa motoneuron pada otot protagonis dan otot antagonis menghasilkan rigiditas yang terdapat pada seluruh luas gerakan dari ekstremitas yang terlibat.

Akinesia/Bradykinesia
Bradykinesia/Akinesia: pengurangan atau tidak adanya gerakan sama sekali. Gerakan cepat, berulang-ulang menghasilkan sebuah gerakan disritmik dan pengurangan kekuatan gerakan.
Bradikinesia, berupa menurunnya gerakan motorik tubuh secara keseluruhan. Misalnya, sulit bangkit dari kursi, memulai berjalan atau berbalik ke tempat tidur. Wajah tampak murung dan sedih, kedipan mata berkurang atau tatapan mata kosong seperti orang melamun. Suara juga dapat berubah menjadi halus dan pelan, sehingga sulit didengar. Gaya berjalan menjadi kaku seperti robot, langkah menjadi kecil-kecil dan pendek, langkah diseret, lengan tidak atau kurang melenggang. Dalam hal makan, penderita juga mengalami kelambanan, baik mengunyah atau menelan, dan bahkan dapat mengeluarkan air liur.
Bradikinesia menyebabkan berkurangnya ekspresi muka serta mimik dan gerakan spontan berkurang sehingga wajah mirip topeng, kedipan mata berkurang, menelan ludah berkurang sehingga ludah keluar dari mulut. Gerakan penderita menjadi lamban sehingga gerak asosiatif menjadi berkurang misalnya: sulit bangun dari kursi, sulit mulai berjalan, lamban mengenakan pakaian atau mengancingkan baju, lambat mengambil suatu obyek, bila berbicara gerak bibir dan lidah menjadi lamban. Terjadi perubahan pada tulisan tangan. Saat menulis, tulisan penderita Parkinson biasanya lama-lama akan semakin mengecil sampai tidak terbaca. Dan jika terjadi di usia produktif, maka akan mengganggu pekerjaannya.
Bradikinesia merupakan hasil akhir dari gangguan integrasi dari impuls optik sensorik, labirin, propioseptik dan impuls sensorik lainnya di ganglia basalis. Hal ini mengakibatkan perubahan pada aktivitas refleks yang mempengaruhi alfa dan gamma motoneuron.

Hilangnya refleks postural
Postural instability (ketidakstabilan postural): tidak adanya refleks postural sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan.
Instabilitas Postural yang ditandai dengan memburuknya keseimbangan tubuh sehingga penderita mudah jatuh. Ketika sedang berjalan penderita dapat mengalami kesulitan berhenti sehingga saat akan berhenti dapat kehilangan keseimbangan.
Meskipun sebagian peneliti memasukkan sebagai gejala utama, namun pada awal stadium penyakit Parkinson gejala ini belum ada. Hanya 37% penderita penyakit Parkinson yang sudah berlangsung selama 5 tahun mengalami gejala ini. Keadaan ini disebabkan kegagalan integrasi dari saraf propioseptif dan labirin dan sebagian kecil impuls dari mata, pada level talamus dan ganglia basalis yang akan mengganggu kewaspadaan posisi tubuh. Keadaan ini mengakibatkan penderita mudah jatuh.
Gejala Parkinson berbeda pada setiap dari mereka yang mengalaminya. Gejala umumnya dimulai pada satu sisi bagian tubuh dan biasanya memburuk pada sisi tersebut bahkan setelah gejala mulai terjadi pada kedua sisi tubuh.

Berikut ini adalah gejala-gejala Parkinson yang biasa ditunjukkan oleh penderitanya, yaitu:

Kurangnya ekspresi muka serta mimik. Muka menjadi seperti topeng, kedipan mata berkurang, disamping itu kulit muka seperti berminyak dan ludah sering keluar dari mulut. Wajah penderita menjadi kurang ekspresif dan datar karena otot-otot wajah untuk membentuk ekspresi tidak bergerak. Kadang berkurangnya ekspresi wajah ini disalahartikan sebagai depresi, walaupun memang banyak penderita Parkinson yang akhirnya mengalami depresi. Pandangan tampak kosong dengan mulut terbuka dan matanya jarang mengedip.
Langkah menjadi kecil, yang khas pada penyakit Parkinson. Pada stadium yang lebih lanjut sikap penderita dalam posisi kepala difleksikan ke dada, bahu membongkok ke depan, punggung melengkung ke depan, dan lengan tidak melenggang bila berjalan.
Pengucapan kata-kata yang monoton dengan volume yang kecil dan khas pada penyakit Parkinson. Pada beberapa kasus suara mengurang sampai berbentuk suara bisikan yang lamban. Bicara sering terdengar sangat lembut dan seperti menggumam.
Mata kurang berkedip, melirik ke arah atas terganggu, konvergensi menjadi sulit, gerak bola mata menjadi terganggu.
Mengalami kesulitan dalam berbicara karena kata-katanya sulit dipahami, suara menjadi pelan, lemah, dan tidak dapat dimengerti. Kata-katanya sulit didengar dan dipahami.
Mengalami kesulitan atau kekakuan dalam melakukan gerak tubuh juga merasakan ketegangan atau sakit seperti terjadi kekakuan pada otot, ketika berjalan, memutar, jalan di tempat yang sempit yang akan membuat penderita kesulitan dalam bergerak.
Hilangnya indera penciuman yang diakibatkan oleh proses penurunan perkembangan syaraf.
Mengalami depresi sebelum terjadinya dalam masalah pergerakan. Para ahli yakin, kelainan mental merupakan bagian dari pernyakit Parkinson sendiri, bukan hanya reaksi dari memiliki penyakit Parkinson.
Terjadi gemetaran pada tangan, kaki, rahang, juga kepala ketika sedang beristirahat atau sedang tidak melakukan aktivitas apapun.
Perubahan dalam gerak motorik. Hal yang bisa dilihat dengan adanya perubahan dalam tulisan tangan yang menjadi lebih kecil dan berdesakan. Dalam pergerakannya sangat lambat dan kadang ceroboh.
Mengalami kondisi “membeku” se
perti patung pada saat berjalan atau berputar arah dan tidak mampu melangkah.Mengeluh merasakan tegang atau sakit, kekakuan pada otot, lengan dan tubuh hingga sulit untuk bergerak. Bangun dari tempat tidur atau berdiri dari kursi menjadi sangat sukar. Orang yang menderita Parkinson jarang membuat gerakan-gerakan spontan.
Tidak bisa bertahan lama dalam posisi berdiri. Petunjuk umumnya penderita akan kehilangan keseimbangan tubuh dan bisa terjatuh. Mereka biasanya akan berjalan dengan langkah-langkah kecil dan lambat. Namun, jika pasangan Anda mengalami hal seperti ini dan tidak diikuti gejala Parkinson lainnya, mungkin saja dia mengalami diagnosa yang berbeda.
Terjadi masalah pada sisi lain tubuh Anda. Gejalanya berupa jari-jari yang bergetar atau kekakuan pada kaki. Pergerakan motoris pada penderita Parkinson awalnya hanya mengganggu satu sisi tubuh. Selanjutnya dalam beberapa tahun ke depan gangguan ini akan menyebar ke sisi yang lain.
Penderita seperti kekurangan tenaga.
Saat penderita berjalan, satu tangan tidak berayun sebanyak tangan lainnya dan pergerakan yang lambat ini akan menjalar pada seluruh tubuh. Sebagai contoh, awalnya tangan berayun lebih lamban dari biasanya, selanjutnya diikuti dengan jarang berkedip dan menelan ludah.
Hilangnya keseimbangan dan kesulitan untuk memutar tubuh atau menghentikan langkah.
Merasakan gejala timbulnya rasa sakit seperti rasa terbakar atau rasa geli.
Air liur menetes dan penderita mengalami kesulitan menelan makanan. Penderita seringkali ileran atau tersedak karena kekakuan pada otot wajah dan tenggorokan menyebabkan kesulitan menelan.
Masalah ketidakseimbangan postur dan koordinasi badan yang dapat mengakibatkan jatuh.
Mengalami kesulitan dalam memulai suatu pergerakan dan terjadi kekakuan otot. Jika lengan bawah ditekuk ke belakang atau diluruskan oleh orang lain, maka gerakannya terasa kaku. Kekakuan dan imobilitas bisa menyebabkan sakit otot dan kelelahan. Kekakuan dan kesulitan dalam memulai suatu pergerakan bisa menyebabkan berbagai kesulitan. Otot-otot kecil di tangan seringkali mengalami gangguan, sehingga pekerjaan sehari -hari (misalnya mengancingkan baju, menulis dan mengikat tali sepatu) semakin sulit dilakukan.
Mengalami kesulitan dalam melangkah dan seringkali berjalan tertatih-tatih dimana lengannya tidak berayun sesuai dengan langkahnya. Jika penderita sudah mulai berjalan, mereka mengalami kesulitan untuk berhenti atau berbalik. Langkahnya bertambah cepat sehingga mendorong mereka untuk berlari kecil supaya tidak terjatuh. Sikap tubuhnya menjadi bungkuk dan sulit mempertahankan keseimbangan sehingga cenderung jatuh ke depan atau ke belakang.
Berbicara sangat pelan dan tanpa aksen (monoton) dan menjadi gagap karena mengalami kesulitan dalam mengartikulasikan fikirannya.
Mengalami gangguan keseimbangan tubuh.
Merasakan sakit seperti terbakar, perasaan geli, hilangnya motivasi, susah tidur, ataupun merasakan tekanan. Kebanyakan gejala ini akan memperparah penderita penyakit Parkinson.
Sembelit serta masalah berkemih.
Nyeri pada sekitar leher.
Berkeringat terlalu berlebih.
Pergantian pada suasana hati serta kepribadian.
Tangan dan lengan bergetar dalam keadaan diam atau sedang santai.
Demensia atau masalah pada mental dan daya ingat.
Berjalan dengan langkah kecil, lambat, terseret, sulit membelok arah dan sulit berhenti.
Kekakuan otot leher, lengan, punggung dan tungkai, sampai posisi badan membungkuk.
Gangguan keseimbangan tubuh sehingga mudah terjatuh ke belakang.
Pada beberapa penderita ditemukan ujung jari tangan yang keras dan menekuk ke dalam secara tidak normal (yang dapat dihilangkan dengan pemberian obat antiparkinson umum).
Sebagian besar penderita memiliki intelektual yang normal, tetapi ada juga yang menjadi pikun.

Proses terjadinya penyakit Parkinson

Penyebab pasti terjadinya penyakit Parkinson masih belum diketahui.

Seseorang bisa mengidap penyakit Parkinson jika tubuhnya, khususnya otak kekurangan zat yang disebut dopamine. Dopamine adalah mediator yang dibutuhkan otak untuk mengatur dan mengkoordinasi kapan dan jenis gerakan yang harus dilaksanakan oleh otot. Normalnya, dopamine dihasilkan oleh sel-sel saraf tertentu di otak, bila sel saraf tersebut rusak sehingga produksi dopamine berkurang maka kemampuan otak mengatur dan mengkoordinasi gerakan akan terganggu dengan risiko timbul gerakan yang abnormal.
Pada beberapa kasus, Parkinson merupakan komplikasi yang sangat lanjut dari ensefalitis karena virus (suatu infeksi yang menyebabkan peradangan otak). Kasus lainnya terjadi jika penyakit degeneratif lainnya, obat-obatan atau racun mempengaruhi atau menghalangi kerja dopamin di dalam otak. Misalnya obat anti psikosa yang digunakan untuk mengobati paranoia berat dan skizofrenia menghambat kerja dopamin pada sel saraf. Penyebab dari kemunduran sel saraf dan berkurangnya dopamin terkadang tidak diketahui. Penyakit ini cenderung diturunkan, walau terkadang faktor genetik tidak memegang peran utama.

Inilah Gejala Penyakit Parkinson Dan Ciri-Cirinya. Semoga bermanfaat bagi anda semuanya. Baca juga artikel kesehatan lainnya tentang Penyakit Sinusitis.